PalingYess.com - Sebuah tempat Balai Pembibitan Ternak Unggul - Hijau Pakan Ternak (
BPTU-HPT) di Padang Mengatas Kec. Luhak Kabupaten Limapuluh Kota telah ditutup untuk umum pada tanggal 24 Desember 2015 hingga akhir libur tahun namun ke depan tetap dibuka untuk kunjungan bersifat resmi seperti wisata edukasi, menurut laporan
minang-terkini.com dan fan page
Info Sumatera Barat.Penyebab ditutupnya kawasan ini disebabkan oleh budaya pengunjung yang suka membuang sampah sembarang. Dan ini dikuatirkan sampah-sampah tersebut dimakan sapi dan merusak kesehatannya.Menurut laporan resmi dari fan page
Info Sumatera Barat dari petugas Padang Mengatas bahwa hari ini ada 8 ekor sapi yang sakit disebabkan oleh makanan yang dibawa masuk oleh pengunjung. Dan bagi pengunjung yang ingin masuk ke Padang Mengatas harus membawa surat izin dan untuk pelajar dan mahasiwa harus membawa surat rekomendasi dari pihak sekolah atau kampus.Fenomenalnya keindahan alam di Padang Mengatas diawali ketika kedatangan Presiden Joko Widodo ke tempat ini meski sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati juga pernah ke sini.Kepopuleran Padang Mengatas dilanjutkan ketika beberapa foto yang diupload facebooker ke media sosial lalu direspon positif oleh banyak netizen. Melihat kecendrungan tersebut maka satu-dua orang Blogger dan Youtuber mendatangi tempat ini dan menuliskan ulasannya.Penutupan tempat ini menimbulkan berbagai reaksi di media sosial. Banyak yang menyayangkan ulah pengunjung yang membuang sampah sembarang, menurut komentar Deski Reski Fauzi di FP Info Sumatera Barat, "
haha.. rasai la. itu panyakik urang awak, ado juo yg sdg tren lai, bakaja kasinan, hanyo sekedar kekinian se, tanpa mmperdulikan dampak yg tajadi saat jo sasudah itu..."Namun ada juga komentar dari Deni Hendra Suryadi bahwa "
Latah karena Jokowi kesitu tentulah tidak, tp karena pamandangannya memang bagus, tp dl waktu kecil2 main kesitu ditakuti ada harimau.. Sekarang ngak ada hariamau lg.. Yg ada hari mau hujan.. Wkwkwkk"Komentar Diltasenov Delia "
Wak pak jokowi nan mainspirasi wak ntuak datang ka sinan nyo da. Kok ndk tagak dik baliau, ndk ka tau lo wak jo niw zilen ko do. Hehehe baruntuang wak pernah selpi sinan tapi jawi2 nyo asik2 aja se tuh.. ndk ado gai stress nyo doh, apolai sakik gara2 wak kasinan.. Salagi anda lai taat juo jo aturan, tantu sadonyo lancar badai se nyo. Mungkin ado nan magiah snack nyo ka sapi tantu lah iyo.. atau bahkan mungkin ado nan buang sarok ndak di tampek nyo... atau ntah lah"Namun ada juga komentar dari Siska Harlina yang bijak dan juga patut untuk dipertimbangkan: "
Klw tempatnya sudah mulai eksis dan digandrungi masyarakat, akan lebih baik jika management nya lebih diupdate, bisa seperti management taman safari mungkin. Karena tidak ada yg tau pasti jika pd mangateh nantinya bakal jadi destinasi nasional, banggakah kita jika kampung kita terkenal? Meski pun sy bukan org pyk dan sekitarnya, namun saya sangat bangga sekali tentunya.Bagi pengunjung juga tolonglah dilestarikan alamnya, kalo sampah jgn buang sembarangan, kalo bisa simpan dulu sampahnya dalam kantong, dan jika nemu tong sampah baru dibuang.Cintailah kebersihan, lestarikan lingkungan. Agreee???"[caption id="attachment_1674" align="alignnone" width="760"]

Padang Mengatas di Tutup untuk Umum via FP
Info Sumatera Barat[/caption][caption id="attachment_1675" align="alignnone" width="760"]

Kedatangan Wisatawan ke Padang Mengatas dan Ditutp untuk Umum via FP
Info Sumatera Barat[/caption][caption id="attachment_1676" align="alignnone" width="800"]

LOKASI WISATA PETERNAKAN PADANG MENGATAS, DITUTUP UNTUK UMUM via
minang-terkini.com[/caption][caption id="attachment_1677" align="alignnone" width="800"]

Komentar tentang Padang Mengatas di Media Sosial via FP
Info Sumatera Barat[/caption]