PalingYess.com -- Manusia yang pesimis pada rencana Allah SWT akan selalu lemah apabila ia mendapat ujian. Ketika ujian itu menimpanya,ia bukannya bangkit dan kembali berjuang, ia malah kecewa kepada Allah dan menyalahkan keadaan, na’udzubillah.Sedang mereka yang benar-benar beriman dan optimis kepada rencana Allah SWT, tidak akan terlarut-larut apabila ujian itu menimpanya karena ia percaya kepada ayat Allah,وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sungguh Kami benar-benar akan menguji kalian sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kalian, dan akan Kami uji perihal kalian,”(QS. Muhammad: 31).Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini, bahwa Allah SWT akan menguji hamba-Nya dengan perintah dan larangan. Hingga Dia mengetahui siapa di antara mereka yang benar-benar melaksanakan perintah dan menghindari larangan itu karena ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT semata.Ath-Thabrani menulis, ayat ini turun berkaitan dengan para sahabat Nabi SAW bahwa Allah SWT akan menguji mereka dengan peperangan. Mereka akan diperintahkan memerangi musuh-musuh Allah SWT, supaya Dia mengetahui siapa di antara mereka yang benar-benar berjihad di jalan-Nya. Sehingga jelas bagi Allah SWT, golongan yang menyimpan keraguan dalam hatinya, golongan yang munafik, dan golongan yang beriman dengan keimanan yang benar.Iman Thanthawi menulis tentang ayat ini, bahwa Allah SWT akan memperlakukan manusia sebagaimana perlakuan seorang penguji terhadap seorang yang diuji, yaitu dengan membebani mereka dengan berbagai macam taklif syariat (kewajiban agama) yang beragam. Sehingga dengan ujian itu, Allah SWT akan membedakan golongan orang-orang yang berjihad dari orang-orang yang tidak berjihad. Dengan demikian, manusia akan bisa menilai dan membedakan orang yang kuat imannya dari orang yang lemah imannya; orang yang benar dan lurus akidahnya, dari orang yang melenceng; orang-orang yang sabar dari golongan yang tidak sabar.Kalimat nabluwa akhbarakum (kami uji perihal kalian), artinya: informasi tentang keimanan dan kesabaran mereka akan disebarkan kepada manusia, sehingga yang baik dibedakan dari yang buruk.Ayat ini mengandung keluasan makna dan tujuan dari hidup yang Allah SWT berikan kepada manusia. Tidak sekadar mencari siapa yang memiliki amal yang terbaik, tetapi ujian juga membedakan golongan orang-orang yang beriman dari golongan orang-orang yang tidak beriman; membedakan golongan yang baik dari dari yang buruk; membedakan golongan yang beriman dengan iman yang sebenarnya dari golongan orang munafik. Semoga kita menjadi golongan orang-orang baik yang dibedakan dari orang-orang buruk. Aamiinsumber
inspiradata.comSumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012