PalingYess.com -- Keberadaan Buaya di perairan Kecamatan Toboali masih hangat menjadi perbincangan.Pasalnya sudah terdapat dua nelayan udang sungkur yang menjadi korban terkaman buaya muara tersebut.Namun hingga kini belum di pastikan kapan upaya pihak Kecamatan maupun Pemkab Bangka Selatan untuk meyakinkan warga bahwa perairan laut Kelurahan Tanjung Ketapang dan perairan Dusun Mempunai, Desa Serdang aman dari keganasan sang predator.
Lokasi Buaya Laut yang menggigit Ardiansyah nelayan udang sungkur, di Kampung Padang, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) foto di ambil Kamis (5/1/2017)
Sehubungan dengan keberadaan buaya di pesisir pantai Toboali, Plt Sekda Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Suwandi melakukan pertemuan dengan pihak desa dimana tempat buaya yang pernah memangsa warga Toboali beberapa waktu lalu.Dalam pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa pihak pemda akan mendatangkan pawang buaya dari wilayah Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tenagah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel)."Kita sudah sepakat akan memanggil pawang buaya dari Sungai Selan akan kita jemput, karena bupati meminta saya agar bisa menyelesaikan masalah buaya ini," jelas Suwandi kepada bangkapos.com, Senin (9/1/2017)Ketika pertemuan berlangsung Suwandi memerintahkan Camat Toboali Jusvinar agar segera menghubungi nomer telpon pawang yang dimaksud."Kita datangkan pawang buaya, untuk mengatasi keberadan buaya yang saat ini ada di laut Toboali dan sekitarnya, besok camat akan membawanya, namun nanti dalam menangkapnya, kita tidak akan beri tahu, tetapi apabila telah tertangkap baru kita kasi tahu kepada masyarakat, ini tujuannya agar buaya tidak lari, karena melihat warga yang banyak nantinya,"ucapnyaSuwandi menambahkan bahwa beberapa hari ini, pihak pemerintah terus berusaha menyelesaikan permasalahan buaya yang berkeliaran di perairan Toboali, ia meyakini bahwa saat ini para nelayan udang sungkur sedang resah dengan keberadaanya."Pemerintah tidak tinggal diam, kita mencari solusinya, terutama menangkap buaya yang ganas ini, karena nelayan sungkur sudah banyak terganggu,"jelasnya.Suwandi meyakini bahwa penyebab, Buaya yang berada di laut Toboali Karena habitatnya di sungai di ganggu oleh manusia, sehingga ia liar dan lari ke laut.
Lokasi Ngalimun diseret Buaya laut di Dusun Mempunai, Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Jumat (6/1/2017)
"Habitat mereka terganggu sehingga ia kelaut, ada tiga yang menjadi tempat keberadan buaya ini di laut Kampung padang, Dusun Mempunai, dan di laut gusung dan sekitarnya,"ucapnyaDengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Suwandi mengharapkan dukungan dan doa agar permasalahan buaya yang berada di laut Toboali segera terselesaikan.Camat Toboali Jusvinar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat dengan Plt Sekda dan SKPD terkait mencari jalan keluar mengatasi keberadaan buaya yang berkeliaran di perairan Kecamatan Toboali."Kita baru tadi pagi berkumpul di ruang sekda, membahas masalah buaya, jadi nantinya jam dua kita akan mengumpulkan semua tokoh dari masing masing desa seperti Mempunai,Limus, Lebun dan daerah Kampung Padang,"jelas Jusvinar kepada bangkapos.com, Senin (9/1/2017)Ia menambahkan bahwa nanti pihak pemerintah akan mengambil kesepakatan dan langka memindahkan buaya tersebut."Kita akan mengumpulkan sesepuh masing desa mengenai adanya hasil ritual, karena pawang sudah siap, ada yang dari Kimak, Air Mesu, dan Sungai Lumpur cuman kami menunggu kesepakan siang ini hasilnya bagaimana,"lanjutnya.(*)sumber
bangka.tribunnews.com