PalingYess.com -- Perilaku buzzer Ahok mencapai titik mencemaskan. Agresif, full of shit, tidak etis, kasar, ngeyel, amoral dan arogant. Mereka mendistorsi freedom of speech. Memutar balik fakta adalah tugas empirik mereka. Semua orang difitnah, dibully dan dibunuh karakternya. Perilaku mereka mengancam Keberagaman Indonesia.Selama lima tahun mereka memporak-porandakan kecerdasan. Tiada hari tanpa menghina. Sudah waktunya, sebuah counter meassurement dilancarkan. Yaitu, sebuah pre-emptive strike, a counter blow, membungkam mereka. Perang cyber harus dilakukan. Semua mujahid, pro demokrasi, nasionalis, religius dan positif free-thinker harus bersatu dan ambil peran dalam perang ini.Sebuah doktrin perang harus diformulasi. Perang itu bernama: "Der Totale Krieg" (Total War). Doktrinya: Aggresive operational offense-non provocative active defense policy with dinamic and continuous strike.
Semua hoax, fitnah, bully, framing dan isapan jempol yang ditebar Ahokers harus dipatahkan secara cepat dan strategis.Kondisi terkini mengharuskan Mega Cyber Armies (MCA) melancarkan serangan dinamis berkelanjutan dan tanpa henti, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jangan beri pause kepada Buzzer Ahokers. Tumpas akun-akun robot dan akun propagandis ahok. Hack situs-situs penebar kebencian dan fitnah.Di saat bersamaan, MCA wajib melakukan non provocative active defense melindungi tokoh-tokoh dan organisasi yang menjadi target fitnah Ahokers. Selain menyusun draft kontra argumentasi, pelurusan logika, mematahkan hoax dengan fakta, memproduksi meme-meme berkualitas dan menciptakan tema slogan yang solid, short dan tajam.Dinamic strike berarti serangan flexible, cerdas, fluid, kontekstual, faktawi, sistematis, berkesinambungan dan masif.Target goal strategic doktrin perang cyber ini adalah menguasai informasi media sosial. Taktisnya, bentuk sel-sel jihadis cyber yang terdiri dari minimal 3 orang mujahid di setiap masjid, tempat ibadah, organisasi dan perorangan yang peduli. Rembug di forum-forum komunikasi WAG. Konsolidasi field fact dan informasi cyber. Gempur secara berkelompok.Penulis: Zeng Wei Jian (Aktivis Tionghoa)
sumber yesmuslim.blogspot.com