Pertanyaan : Assalamu'alaikum wr.wbUstad, saya ingin menanyakan tentang, apakah kaum muslimin wajib menegakkan lagi tata negara yang menerapkan hukum Islam secara menyeluruh dalam semua aspek kehidupan (yang dulu disebut dengan Khilafah Islam)?Jazakumullah khoir
Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Rasanya tidak ada yang akan menolak kalau seandainya umat Islam kembali memiliki kepemimpinan level dunia, yang akan memakmurkan semua negeri Islam dari keterpurukannya seperti sekarang ini.Rasanya tidak akan ada pihak yang keberatan kalau ajaran Islam dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh mereka yang mengaku muslim, baik hal-hal yang terkait dengan ibadah, muamalah atau pun peri hidup lainnya.Rasanya tidak akan ada orang kafir yang menolak kalau umat Islam ini menjalankan agamanya, tanpa harus mengganggu atau menghalangi mereka yang non muslim.Rasanya tidak ada yang menolak kalau umat Islam sedunia bersatu padu, karena pada hakikatnya mereka memang bersaudara. Iman dan Islam telah menjadikan berbagai bangsa di dunia ini menjadi satu tubuh, yang saling mengasihi dan saling membantu dalam suka dan dan duka.Rasanya tidak ada orang yang keberatan kalau kemajuan dunia teknologi umat Islam yang pernah jaya di masa lalu, bisa kembali dihidupkan. Mengingat karakteristik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digagas dunia Islam di abad pertengahan itu sangat berjasa bagi kemajuan dunia dan umat manusia.Rasanya semua lembaga keamanan dunia termasuk PBB dan Dewan Keamanannya akan sangat mendukung kalau seandainya bangsa-bangsa di dunia ini tidak saling berperang, karena sebagian besar penduduk di berbagai belahan dunia yang beragama Islam sepakat untuk menghentikan pertikaian dan peperangan, karena mereka tahu bahwa agama Islam mengharamkan pertumpahan darah, penjajahan, pengambilan hak orang lain, termasuk kolonilisme yang serakah.Rasanya rakyat yang bukan muslim sekalipun akan sangat mendukung kejujuran, keadilan, perbaikan taraf hidup, kemajuan pendidikan, dan kepastian hukum. Walau semua itu merupakan hasil dari tegaknya agama Islam di dalam sebuah khilafah Islamiyah. Sebab khilafah Islamiyah tidak pernah memaksakan non muslim untuk masuk Islam, juga tidak pernah menghalangi dan mengganggu kepentingan politik mereka.Maka...Maka mengembalikan khilafah Islamiyah itu bukan hanya wajib, tetapi 6 milyar manusia yang terdiri dari beragam bangsa di dunia sangat berharap kembalinya khilafah Islamiyah, sebagaimana dahulu pernah jaya dan menjadi rahmatan lil 'alamin.Namun...Ketika umat Islam kurang mampu menyampaikan pesan dan kesan betapa indahnya syariah Islam dan khilafahnya kepada duniaKetika dunia Islam masih saja mempertontonkan kebodohan, kemiskinan, pertikaian, bahkan pertumpahan darahKetika mata dunia masih menyaksikan umat Islam saling bertikai, saling caci, saling maki, saling menjatuhkan, saling menikam dari belakangKetika umat Islam tidak pandai mengolah hasil alamnya sendiri, ketika para pejabatnya yang juga beragama Islam masih bermental inlander yang kerjanya menjual aset kekayaan negerinya sendiri kepada pihak asingMaka saat itu bukan saat yang tepat untuk memperkenalkan wajah dunia Islam yang carut marut ini sebagai bentuk implementasi syariah, apalagi khilafah Islamiyah. Sebab dunia akan segera berbalik menentang terciptanya khilafah Islamiyah itu, karena dalam pandangan mereka, khilafah Islamiyah tidak lain adalah sebuah negara teroris zhalim yang akan mengeksekusi semua kebebasan manusia yang tidak mau masuk Islam atau hidup ala syariah Islam.Dalam pandangan mereka, khilafah Islamiyah tidak lain adalah seat-back ke belakang, kembali hidup ala zaman jahilyah di padang pasir tandus. Lengkap dengan unta dan kurma serta perang antar suku ala kehidpan padang pasir arabia.Dalam pandangan mereka, khilafah Islamiyah adalah suasana sehari-hari yang diwaranai dengan potong tangan, penggal kepala, rajam, cambuk dan beragam hukuman sadis ala zaman Romawi kuno.Dalam pandangan mereka, khilafah Islamiyah tidak lebih adalah kehidupan serba kaku dan terikat, di mana para mufti akan bergentayangan siap membakar rumah-rumah orang yang tidak mau shalat jamaah ke masjid, atau menjadikan para wanita sebagai budak pemuas nafsu seksual liar para penguasa.Maka...Yang jadi masalah saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa Islam tidak senaif dan tidak senista itu. Bagaimana meyakinkan dunia dan masyarakatnya yang heterogen itu bahwa khilafah Islamiyah yang dicita-citakan tidak lain adalah kemajuan peradaban, kemajuan teknologi, keadilan, kemakmuran serta kebebasan dalam beragama.Bagaimana kita bisa meyakinkan bahwa tidak ada seorang non muslim pun yang akan terusik dari kebebasan dirinya. Tidak ada seorang pun yang akan dirugikan ketika khilafah itu berdiri. Tidak ada seorang pun yang akan terancam jiwa dan hartanya. Tidak ada seorang atheis yang akan diambil hak-haknya.Semua akan kembali kepada kefasihan kita berbicara kepada masyarakat dunia. Dan sebelum itu, semua akan bergantung kepada kepiawaian kita menyampaikan pesan kepada sesama muslim terlebih dahulu.Sebab yang akan berdiri di barisan paling depan untuk menghalang-halangi tegaknya sistem Islam tidak lain dan tidak bukan adalah justru umat Islam sendiri. Mereka ini sebenarnya korban dari pengrusakan fikrah yang disengaja secara sistemik, sehingga Islam justru diinjak-injak oleh umatnya sendiri.Tidak kah kita masih ingat, siapakah orang yang paling bertanggung-jawab atas runtuhnya khilafah Islamiyah di Turki? Ya, dialah Mustafa Kemal Pasya, yang notabene agamanya justru Islam. Dia bukan yahudi, bukan nasrani, bukan pula majusi. Dia adalah seorang muslim yang tidak mau dibilang kafir. Tapi kelakuannya melebihi yang bisa dilakukan oleh seorang iblis sekalipun.Jadi sebenarnya masalah besar kita bukan ada di pihak lawan, tapi ada di dalam diri kita sendiri. Masih begitu banyak umat Islam yang belum paham, tidak yakin dan masih bimbang atas agamanya sendiri. Mereka lebih kagum kepada sistem buatan manusia, ketimbang sistem buatan Allah SWT.Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Ahmad Sarwat, Lcsumber rumahfiqih.com