Mengapa Dunia Dijadikan Sebagai Tempat Persaingan untuk Menjadi Pemenang?

PalingYess.com -- Pernahkah Anda memikirkan sejenak mengenai apa tujuan Allah SWT menciptakan kita ke dunia ini? Untuk apa kita harus hidup di dunia, sedang Allah SWT sudah menciptakan surga yang jelas-jelas lebih indah? Jawabannya adalah Liyabluwakum ayyakum ahsanu ‘amala.Liyabluwakum ayyakum ahsanu ‘amala (untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang tebaik amalannya). Ini merupakan pesan terpenting untuk direnungkan mengenai tujuan hidup orang-orang beriman.Diawali dengan huruf li, yang menunjukkan fungsi dari dua hal yang mendahuluinya, yaitu al-mauta wal hayata (kematian dan kehidupan). Yabluwakum adalah gabungan dari satu kata kerja (fi’l) dan dhamir “kum”. Yablu adalah kata kerja, artinya menguji.Terdapat beberapa ayat lain dalam Al-Qur’an yang menggunakan kata ini. Salah satunya,وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ“Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan,”(QS. Al-Baqarah: 155). Dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman,إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ“Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari,”(QS. Al-Qalam: 17).Pandangan umum menyebutkan bahwa fase-fase penting dalam suatu proses ujian terdiri dari: fase praujian, ujian, dan pasca ujian. Fase kehidupan sebelum memasuki usia mukallaf (baligh) adalah fase praujian, dan setelah memasuki usia mukallaf (balig), manusia telah berada dalam fase ujian kehidupan. Kematian adalah permulaan fase praujian, dan merupakan fase hasil dari aktivitas manusia selama berada dalam fase ujian.Hal yang berbeda diungkapakan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Menurutnya, kehidupan dunia adalah masa praujian, atau persiapan sebelum memasuki masa ujian itu. Kematian adalah bentuk ujian formalnya; sementara hasilnya akan diketahui pada kehidupan berikutnya, yaitu kehidupan akhirat.Orang-orang yang lulus ujian akan masuk surga, dan orang-orang yang tidak lulus akan masuk neraka. Dalam Al-Quran, Allah SWT senantiasa mengistilahkan orang-orang yang lulus dengan sebutan al-fa’izun (orang-orang yang meraih kemenangan). Sedangkan orang-orang yang tidak lulus biasa disebut dengan al-khasirun (orang-orang yang merugi). Kedua istilah ini sering digunakan dalam suatu kompetisi atau perlombaan.Banyak yang menyadari bahwa kehidupan dunia adalah sebuah permainan, tetapi tidak banyak yang menyadarinya sebagai arena persaingan untuk menjadi pemenang di akhirat kelak. Sehingga lebih banyak orang yang bergairah untuk berkompetisi meraih kebahagiaan-kebahagiaan duniawi. Sementara untuk meraih kebahagiaan di akhirat, dia tidak melakukan apa-apa. Sehingga dia hanya menjadi pemenang dalam kehidupan duniawi, tetapi menjadi pecundang dalam kehidupan akhirat. Nau’dzubillah. Mudah-mudahan kita menjadi kompetitor yang baik dan bersungguh-sungguh agar menjadi pemenang di akhirat kelak. Aamiin.sumber inspiradata.comSumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012

Artikel PALING YESS Lainnya :

Scroll to top